Puisi Temanku, Yadi - Hallo sahabat Semua Ada Disini, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Puisi Temanku, Yadi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel POETRY, Artikel PUISI, Artikel PUJANGGA, Artikel ROMAN, Artikel SAJAK, Artikel SASTRA, Artikel SYAIR, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Puisi Temanku, Yadi
link : Puisi Temanku, Yadi

Puisi Temanku, Yadi

Senang rasanya..

Kau memecah kerisauanku..

Menyambut dalam damai..

Penuh sukacita..

Tak pernah kusangka..

Hadirmu teman..

Begitu meyakinkanku..

Akan hari esok..

Tersenyum mengembang..

Kau menyambutku..

Sudah lama..

Menungguku..

Tak pernah berkeluh kesah..

Jauh dari marah..

Hanya menerima..

Semua ketentuan..

Dijalaninya..

Rutinitas semu..

Waktu demi waktu..

Tanpa rasa jemu..

Langkah tak segan..

Diperlihatkan..

Disaksikan..

Di langit dan di bumi..

Menjunjung banyak harapan..

Menenteng segala angan..

Tanpa keraguan..

Kau pantas mendapatkan..

Terkagum..

Akan semangatnya..

Daya juangnya..

Ku ingin menirunya..

Sekilas..

Mata itu menceritakan..

Kebimbangan dalam hidup..

Juga kebingungan..

Ada yang disembunyikan..

Dalam kalbunya..

Meski terus mengelak..

Itu tetap bergerak..

Baik, tak apa..

Sekelumit kata..

Yang keluar dari lisannya..

Tiap katanya..

Aku tak percaya..

Tak yakin..

Dengan semua ucapan..

Yang ia lafalkan..

Terdapat sesuatu..

Menindihnya..

Apa itu?

Belum tahu..

Satu jalan panjang..

Sudah ditempuh..

Jalan masih sangat panjang..

Akan ditempuh..

Melihatnya semakin jarang..

Bertemu pun kadang-kadang..

Ada apa gerangan..

Wahai, teman!

Hari itu..

Ya, hari itu..

Yadi temanku..

Berucap..

Ris, aku berhenti..

Ku takkan melangkah lagi..

Bagai petir di siang bolong..

Menamparku keras-keras..

Aku berhenti bernapas..

Sejenak..

Diam seribu bahasa..

Menatap dalam jauh..

Kosong..

Ada apa dengannya..

Sedu..

Apa yang harus kuperbuat?

Kutanya padanya..

Mengapa kau putuskan?

Mengapa kau begini?

Ayolah, lanjutkan saja, temani aku..

Ia tak bergeming..

Hening..

Seperti di tengah malam..

Dalam  hutan..

Harapan itu..

Kini telah sirna..

Semangat itu..

Kini telah punah..

Tak ada lagi..

Kobaran api tekadmu..

Tak ada lagi..

Senyum kemenangan..

Yang telah terhias..

Yang telah ditempa..

Dalam hidup..

Dalam cerita..

Berat tuk membiarkanmu..

Melenggang mengundurkan diri..

Tanpa arti..

Aku bisa apa?

Hari esok..

Sebuah tanda tanya..

Hari ini..

Kita harus berguna..

Secerah sinar mentari..

Menerangi penjuru bumi..

Memberi banyak energi..

Tak tertandingi, setiap hari..

Aku memimpikan..

Jua merasakan..

Kita, teman..

Laksana demikian..

Kehidupan terdapat jalannya tersendiri..

Entah, banyak macamnya, apapun itu..

Itulah pilihan..

Masa depan menantimu, teman..

Dariku..

Doakan terbaik..

Untukmu..

Temanku..

Demikianlah Artikel Puisi Temanku, Yadi

Sekianlah artikel Puisi Temanku, Yadi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Puisi Temanku, Yadi dengan alamat link https://ceksemuanyadisini.blogspot.com/2016/02/puisi-temanku-yadi.html

Tweet