Judul : CARA JEPANG MENGEKSPLOITASI KEKAYAAN DAN TENAGA KERJA INDONESIA
link : CARA JEPANG MENGEKSPLOITASI KEKAYAAN DAN TENAGA KERJA INDONESIA
CARA JEPANG MENGEKSPLOITASI KEKAYAAN DAN TENAGA KERJA INDONESIA
Untuk menghadapi sekutu dalam Perang Dunia II (Perang Pasifik) Jepang memerlukan dana yang sangat besar, Indonesia merupakan satu wilayah yang diperkirakan mampu mendukung kemenangan Jepang karena Indonesia mempunyai sumber kekayaan alam dan tenaga kerja yang memadai.
1. Pemerasan terhadap sumber kekayaan alam Indonesia.
Untuk mewujudkan ambisinya menguasai Asia, Jepang melakukan cara-cara memeras sumber kekayaan alam Indonesia antara lain :
a. Menyita semua harta peninggalan Belanda diantaranya, perkebunan, pabrik, dan perusahaan-perusahaan (pertambangan dan telekomunikasi).
b. Jepang mengawasi dan memonopoli penjualan hasil perkebunan teh, kopi, karet dan kina.
c. Rakyat hanya diperbolehkan memiliki 40% dari hasil pertaniannya dan sisanya harus diserahkan kepada Jepang.
d. Rakyat dibebani pekerjaan tambahan untuk menanam pohon jarak sebagai bahan pelumas pesawat terbang dan senjata.
2. Pemerasan tenaga rakyat Indonesia.
Pemerasan tenaga rakyat Indonesia pada masa kependudukan Jepang dilakukan dengan dibentuknya :
a. Romusa
Romusa yaitu, sistem kerja paksa bagi rakyat Indonesia tanpa upah, guna membangun sarana pertahanan perang Jepang seperti memperbaiki jalan, jembatan, telepon dan mengawasi perkebunan (teh, karet, kina dan kopi). Rakyat diperlakukan secara kasar, kesehatan tidak terjamin dan pekerjaan mereka melebihi dari kesanggupan manusia. Kematian banyak menimpa rakyat. Akibat romusa banyak yang meninggal dunia dan banyak pula yang dikirim ke luar negeri seperti Burma (Myanmar), Thailand, Filipina, Malaysia, Serawak dan lain-lain.
b. Kinrohosi
Yaitu kerja wajib tanpa upah bagi tokoh masyarakat seperti pamong desa dan para pegawai rendahan.
c. Bidang militer Jepang,
Pada bidang militer Jepang membentuk barisan semi militer dan barisan militer .
· Barisan Semi Militer
1) Seinendan (Barisan Pemuda)
Organisasi ini berdiri 9 Maret 1943, anggotanya para pemuda berumur 14 – 22 tahun. Tujuannya mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah air Indonesia.
2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
Dibentuk pada tanggal 29 April 1943. Anggotanya berusia 23 – 25 tahun. Tujuannya untuk membantu tugas-tugas kepolisian.
3) Fujinkai (Himpunan Wanita)
Dibentuk bulan Agustus 1943. Anggotanya wanita berusia 15 tahun keatas.
4) Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)
Dibentuk pada tahun 1944. Tujuannya untuk mengarahkan rakyat agar berbakti sepenuhnya kepada Jepang demi tercapainya kemenangan Perang Asia Timur Raya. Anggotanya minimal berusia 14 tahun, tugasnya adalah mengumpulkan pajak, upeti dan hasil pertanian.
5) Syuisintai (Barisan Pelopor)
Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 September 1944 dan diresmikan tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat. Tokoh yang menjadi anggotanya adalah Soekarno (Bung Karno), Otto Iskandardinata dan R,P. Suroso.
· Barisan Militer
1) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)
Dibentuk pada bulan April 1943, sebagai pembantu prajurit Jepang. Anggotanya para pemuda berusia 18 – 25 tahun.
2) PETA (Pembela Tanah Air)
Dibentuk atas permintaan Gatot Mangkupraja, pada tanggal 3 Oktober 1943 dengan tugas mempertahankan tanah air Indonesia.
Demikianlah Artikel CARA JEPANG MENGEKSPLOITASI KEKAYAAN DAN TENAGA KERJA INDONESIA
Sekianlah artikel CARA JEPANG MENGEKSPLOITASI KEKAYAAN DAN TENAGA KERJA INDONESIA kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel CARA JEPANG MENGEKSPLOITASI KEKAYAAN DAN TENAGA KERJA INDONESIA dengan alamat link https://ceksemuanyadisini.blogspot.com/2016/01/cara-jepang-mengeksploitasi-kekayaan.html
0 Response to "CARA JEPANG MENGEKSPLOITASI KEKAYAAN DAN TENAGA KERJA INDONESIA"
Posting Komentar