Judul : Puisi Betapa
link : Puisi Betapa
Puisi Betapa
Diriku bagaikan di terminal ramai..
Ramai dikawal oleh rintik hujan..
Mereka bernyanyi melantunkan nada yang begitu ambigu..
Berceria..
Penuh suka..
Dan tawa..
Tengok kanan..
Berpasang-pasangan..
Tengok kiri..
Berpasang-pasangan..
Tengok belakang semua insan sedang sibuk..
Menyibukkan dirinya..
Tengok atas bintang bertaburan luas..
Menerangi jiwaku..
Pikiranku..
Dan ragaku..
Yang sedang dirundung rasa sepi..
Lalu..
Aku tengok ke bawah..
Terlihatlah aku..
Yang berpantulkan ubin licin..
Oh..
Beginilah aku..
Betapa jeleknya aku..
Betapa egoisnya aku..
Betapa kotornya aku..
Betapa..
Betapa..
Dan betapa..
Ah sudahlah..
Dan kini ku sadar..
Semua insan..
Telah berpaling dariku..
Tidak memedulikanku..
Karena aku betapa..
Demikianlah Artikel Puisi Betapa
Sekianlah artikel Puisi Betapa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Puisi Betapa dengan alamat link https://ceksemuanyadisini.blogspot.com/2015/07/puisi-betapa.html
0 Response to "Puisi Betapa"
Posting Komentar